Sambutan


Jam
Kata Bijak

Video | Sepenggal Kisah Perjalanan MDTA Nurul Huda

Assalamu'alaikum Warohmatullohi wabarokaatuh.





Bagaimana kabar sahabat semua? Semoga dalam keadaan sehat-sehat saja ya? Dan selalu berada dalam lindungan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.

Aamiin, aamiin ya Robbal 'alamin.


Sahabat, pada kesempatan yang baik ini admin akan mendokumentasikan sedikit tentang kisah perjalanan sebuah lembaga pendidikan yang bergerak dalam bidang tarbiyatul aulad. Menggembleng dan membimbing anak-anak tingkat dasar dalam hal beragama. Membentuk landasan manusia yang berilmu, beriman dan bertakwa kepada Alloh Subhanahu Wa Ta'ala, serta senantiasa beramal sholih.


Selamat menyaksikan, semoga berkenan.


Kita mulai dengan latar belakang berdirinya MDTA Nurul Huda.


MDTA Nurul Huda resmi didirikan pada  9 September 2013 atas dukungan warga masyarakat dan para tokoh sekitar yang peduli dengan pendidikan agama bagi masa depan anak-anak.


MDTA Nurul Huda beralamat di :  Kampung Tegal Koneng, RT 02 RW 05, Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.


Sebenarnya madrasah Nurul Huda sudah lama eksis dalam membimbing anak-anak dalam dunia pendidikan agama.


Hanya saja, di tanggal tersebut merupakan tonggak dimulainya babak baru dunia pendidikan agama di madrasah Nurul Huda dengan mengacu kepada keputusan Perda dan Perbup dari negara yang mengharuskan anak-anak tingkat SD belajar agama atau Diniyah.


Seperti layaknya SD. Diniyah pun ada daftar hadir siswa atau absensi, ada rapor, ada infak bulanan, hingga ijazah. Intinya, semua tata cara pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar mengacu pada kurikulum. Distandarisasi oleh suatu aturan dibawah naungan sebuah pengelola pendidikan yang disebut Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah, atau disingkat FKDT.


Lika liku perjalanan madrasah pun dimulai. Dimana, saat pertama kali didirikan sarana dan prasarana sangat terbatas dan kurang layak. Walaupun sampai sekarang, sebenarnya masih tetap kurang layak, tapi setidaknya MDTA NURUL HUDA sudah mempunyai gedung untuk digunakan khusus belajar. Alhamdulilah.

Pada waktu itu, para santri masih belajar di dalam mesjid. Beralaskan karpet, dan tanpa meja belajar.


Adalah orang tua, atau Almarhum sesepuh madrasah kami yang sangat gigih memperjuangkan fasilitas ruang belajar untuk para santri. Tanpa lelah, beliau datangi para tokoh masyarakat dan beragam pihak untuk ikut andil dalam pembangunan madrasah.


Hingga akhirnya, perjuangannya membuahkan hasil. Setahun kemudian, tepatnya 4 September 2014 pembangunan madrasahpun dimulai.

Membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk membuatnya teduh, walaupun belum sepenuhnya selesai.


Semoga segala perjuangan dan jerih payah Almarhum menjadi sebuah catatan amal shaleh bagi beliau, untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Sang Penguasa Alam, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Amin ya robbal alamin.


Tinggallah kami, sebagai anak cucu dan murid-muridnya, untuk meneruskan perjuangan dan cita-cita beliau dalam mengembangkan syiar Islam di lingkungan kampung kami.


Staf pengajar pada waktu itu sangat terbatas. Cuma ada satu orang yang mengajar 6 kelas. Semuanya diborong sendirian, dari mulai kepala, guru, bendahara, sekretaris, dan lain-lain.


Selang beberapa bulan, barulah ada tambahan staf pengajar. Setelah itu, para pengajar silih berganti menghiasi tatanan pengurus MDTA Nurul Huda.

Hingga kini, 2021 tercatat ada 8 staf pengajar sekaligus pengurus di lembaga MDTA Nurul Huda.


Begitupun para santri yang terdaftar. Silih berganti meramaikan khazanah kegiatan belajar dan mengajar di sana.

Saat ini,  di tahun pelajaran 2020-2021, ada sekitar 80 orang terdaftar sebagai siswa atau santri di MDTA Nurul Huda.


Kendala yang kami hadapi saat ini adalah masih kurangnya anggaran untuk memperbaiki dan menyelesaikan sarana dan prasarana MDTA. Ditambah lagi biaya-biaya lainnya.


Hanya memang, kita tidak boleh bersandar dan terlalu berharap kepada manusia. Hanya kepada Alloh lah tempat kita mengadu dan meminta pertolongan.


Alloh Subhanahu Wa Taala berfirman dalam surat At Taubah ayat 59, yang artinya. :

"Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata : 'Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,' (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)."


Kami insya Allah akan senantiasa berjuang terus semampu kami meniti jalan ini, karena perjuangan dalam agama itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap mu'min.


Semoga Alloh Subhanahu Wa Taala meridhoi segala perjuangan kami dan juga rekan-rekan kami di madrasah diniyah lain, dalam rangka ihyauddin, menghidupkan agama Islam. Li i la i kalimatillah. Demi meninggikan kalimah Allah di muka bumi ini.

Amin ya Robbal Alamin.


Sahabat, inilah sekelumit kisah MDTA kami. Semoga video singkat ini menjadi sebuah catatan kecil bagi kami dan kita semua, betapa pentingnya mendidik anak-anak kita sejak dini dalam hal beragama. Supaya mereka tak hanya berilmu tapi juga sigap dalam beramal dan memiliki Akhlaqul Karimah.


Kami mohon undur diri. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Postingan terkait: